judul: Detik-detik yang menentukan
Penulis: Bacharuddin Jusuf Habibie .
Penerbit: THC Mandiri
Tahun: 2006
Ukuran: 15 cm x 21cm; Hal: 549
ISBN: 979-99386-6-X
Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi
Kehadiran buku Detik-detik yang menentukan, Jalan Panajang Indonesia Menuju Demokrasi, oleh Bacharuddin Jusuf Habibie Presiden ke-3 RI, semakin melengkapi khazanah sejarah politik kontemporer Indonesia. Bacharuddin Jusuf Habibie, salah seorang pelaku utama sejarah pada masa lahirnya reformasi Indonesia. Fakta yang dihadirkan dalam buku ini otentik, berdasarkan catatan dan pengalaman pribadi pelaku sejarah yang belum pernah diungkapkan. Fakta yang ada, tidak diberi "hiasan" dan "warna", tetapi disampaikan seperti apa adanya.
Selain memberikan fakta-fakta sejarah, penulispun melakukan analisis apa yang telah terjadi. Penulis memberikan penilaian dan penjelasan tentang langka-langkah serta gagasan maupun putusan penting yang telah diambilnya dalam gaya penulisan inner dialog. sebuah percakapan dengan diri dan hati nuraninya dalam menghadapi sebuah peristiwa atau kejadian yang dihadapinya. Tidak hanya itu, beberapa bagian tulisan, disuguhkan berupa "dramatisasi" beberapa pristiwa, selain suspensi, dengan gaya khas penulisannya membuat pembaca tulisan ini seperti membaca sebuah buku novel.
Download Detik Detik yang Menentukan, Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi oleh BJ Habibi.
Selain memberikan fakta-fakta sejarah, penulispun melakukan analisis apa yang telah terjadi. Penulis memberikan penilaian dan penjelasan tentang langka-langkah serta gagasan maupun putusan penting yang telah diambilnya dalam gaya penulisan inner dialog. sebuah percakapan dengan diri dan hati nuraninya dalam menghadapi sebuah peristiwa atau kejadian yang dihadapinya. Tidak hanya itu, beberapa bagian tulisan, disuguhkan berupa "dramatisasi" beberapa pristiwa, selain suspensi, dengan gaya khas penulisannya membuat pembaca tulisan ini seperti membaca sebuah buku novel.
Download Detik Detik yang Menentukan, Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi oleh BJ Habibi.
0 komentar:
Posting Komentar