• Latest News

    Selasa, 23 Juni 2015

    Jangan di Baca !! hanya Dasar Pemikiran Training

    Mahasiswa adalah golongan generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi yang mempunyai identitas diri. Identitas mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai insan religius, insan dinamis, insan sosial, dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswa tersebut terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial kemasyarakatan, dan tanggung jawab individual baik sebagai hamba Tuhan maupun sebagai warga bangsa dan negara.

    Mahasiswa yang dalam kehidupannya tidak dapat memberikan contoh dan keteladanan yang baik dan telah meninggalkan amanah dan tanggung jawabnya sebagai kaum terpelajar. Jika hari ini kegiatan mahasiswa berorientasi pada hedonisme dimana lebih suka mengisi waktu luang mereka dengan agenda rutin yang berbau negatif tanpa tahu tentang perubahan dinegeri ini, dan jika hari ini mahasiswa lebih suka dengan menghilangkan agenda positif yang telah menjadi rutinitas, dibanding memperhatikan dan memperbaiki kondisi masyarakat dan mengalihkan rutinitasnya kepada hal-hal yang lebih ilmiah dan menyentuh kerakyatan, maka mahasiswa semacam ini adalah potret “generasi yang hilang” yaitu generasi yang terlena dan lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemuda dan mahasiswa.

    Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain solidaritas sosial. Solidaritas sosial yang tidak dibatasi oleh sekat-sekat kelompok, namun solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan.  Mahasiswa tidak dapat melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat penderitaan rakyat, tidak bisa melihat adayanya kaum tertindas dan di biarkan begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan memberikan bantuan baik moril maupun materil bagi siapa saja yang memerlukannya. Betapa peran sosial mahasiswa jauh dari pragmatisme, dan rakyat dapat merasakan bahwa mahasiswa adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari rakyat, walaupaun upaya yang sistematis untuk memishkan mahasiswa dari rakyat telah dengan gencar dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak ingin rakyat ini cerdas dan sadar akan problematika umat yang akan terjadi. 

    Berangkat dari problematika tersebut Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berfungsi sebagai organisasi kader sebagaimana yang telah disebutkan dalam BAB IV Pasal 8 Anggaran Dasar (AD) HMI. Dapat kita cermati bersama makna yang terkandung dalam kalimat tersebut adalah setiap proses yang di jalani oleh HMI menitik beratkan pada masalah pengkaderan dengan berorientasi pada BAB III pasal 4 Anggaran Dasar (AD) HMI yaitu terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang di ridhoi Allah SWT.

    Berbagai bentuk pengkaderan yang dilakukan oleh HMI memiliki tujuan masing-masing yang berbeda satu dengan yang lainnya yang bermanfaat untuk menciptakan kader muslim, berintelektual dan berakhlaqul karimah dengan mampu memwujudkan tujuan organisasi.

    Training formal seperti Basic Training (Latihan Kader I) misalnya memiliki tujuan "terbinanya kepribadian muslim yang berkualitas akademis, sadar akan fungsi dan peranannya dalam berorganisasi, serta hak da kewajibannya sebagai kader umat dan kader bangsa". Merupakan pondasi awal bagi seorang kader untuk menempa diri di organisasi sehingga dirumuskan suatu target yang jelas seperti: memiliki kesadaran menjalin ukhuwah Islamiyah, menumbuhkan solidaritas antara kader, menumbuhkan loyalitas terhadap HMI, mampu meningkatkan kemampuan akademis, memiliki kesadaran akan tanggung jawab keumatan dan kebangsaan serta memiliki kesadaran semangat untuk menghidupkan berorganisasi.

    Jika kita berbicara masalah pengkaderan, maka tidaklah akan pernah selesai karena pengkaderan ini merupakan proses bagi HMI membangun aset-aset penerus yang sesuai dengan tujuan HMI atau mampu berdaya guna bagi kemajuan umat dan bangsa. Untuk itu, segala metode yang menarik dan bermanfaat untuk peningkatan kualitas kader  harus selalu di lakukan.
    Untuk mewujudkan cita-cita itu tentu bukanlah persoalan yang mudah, setiap pihak harus bahu membahu menumbuhkan budaya disiplin, keterbukaan, kecintaan, terhadap ilmu pengetahuan, menghargai perbedaan pendapat, dan segalanya. Setiap pilar haruslah berjalan seimbang meskipun kita harus memilih sesuatu yang tidak diinginkan, tapi dengan kondisi demikian kita harus tetap menjadikan lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, serta bangsa dan negara menjadi pilar yang utama.

    Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Pamulang Cabang Ciputat yang merupakan bagian dari sekelompok orang yang bertanggung jawab untuk melakukan proses pencapaian cita-cita organisasi sehingga Basic Training (LK-I) perlu untuk kita laksankan agar sadar akan peran dalam diri dan lingkungannya.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Jangan di Baca !! hanya Dasar Pemikiran Training Rating: 5 Reviewed By: hmikomfaktek.com
    Scroll to Top