Indonesia di prediksi akan mendapatkan peluang bonus demografi pada tahun 2010-2030 dimana angka pertumbuhan usia produktif (15-64 th) lebih banyak di banding usia nonproduktif (dibawah 15 – diatas 64 th) dengan tingkat ketergantungan penduduk nonprodktif kepada penduduk produktif sebesar 100 berbanding 50. Ini merupakan sebuah aset yang sangat membanggakan bagi indonesia karena dengan sumber daya manusia seperti ini kita diharapkan bisa memaksimalkan laju pertumbuan penduduk ini sebagai alat utama untuk memajukan perekonomian di indonesia ini serta memaksimalkan bonus demografi kelak. Bonus demografi pada sebuah negara dapat menjadi berkah ataupun bencana. Hal ini dikarenakan bonus demografi memiliki sisi positif dan negatif. Bonus demografi apabila dapat dimanfaatkan dengan optimal akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang baik. Kegagalan pemerintah dalam memanfaatkan kesempatan ini akan membawa beban yang memberatkan negara di masa yang akan datang.
Berkaca dari fakta yang ada sekarang, indeks pembangunan manusia atau human development index (HDI) Indonesia masih rendah. Dari 182 negara di dunia, Indonesia berada di urutan 111. Sementara dikawasan ASEAN, HDI Indonesia berada di urutan enam dari 10 negara ASEAN. Posisi ini masih di bawah Filipina, Thailand, Malaysia, Brunei dan Singapura. Tingkat HDI ini terbukti dari tidak kompetitifnya.pekerja Indonesia di dunia kerja baik di dalam ataupun luar negeri. Paling banter, pekerja Indonesia di luar negeri adalah menjadi pembantu. Ujung-ujungnya disiksa dan direndahkan. Untuk tingkat dalam negeri sekali pun, pekerja indonesia masih kalah dengan pekerja asing. Hal ini ditandai dari banyaknya peluang kerja dan posisi strategis yang malah ditempati tenaga kerja asing. Hal tersebut, di samping menjadi kewajiban pemerintah, juga menjadi tugas kita bersama sebagai bagian dari warga negara, tak terkecuali Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Implemetasi tujuan HMI perlu dijabarkan secara praktis dalam upaya menghadapi tantangan bonus demografi tersebut.
Maka Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai organisasi mahasiswa yang berfungsi sebagai organisasi kader dan memiliki sumberdaya manusia melimpah seharusnya dapat mengambil momentum bonus demografi ini dengan semaksimal mungkin, oleh karena itu HMI sudah seharusnya pula meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada, karena jika HMI tidak dapat mengambil peran dalam momentum bonus demografi maka HMI pun akan semakin terus tertinggal jauh, maka dengan urgensi situasi seperti ini HMI harus menanggapi momentum ini dengan responsif dan terarah.
Untuk itu kami HMI Komisariat Fakultas Teknik Cabang Ciputat mengundang seluruh Mahasiswa khususnya di Tangerang Raya untuk menghadiri Seminar Mini ini, yang akan diselenggarakan pada tanggal 06 Maret 2018 yang bertempat di Kelurahan Setu Pukul 12.00 sampai dengan selesai, dengan menghadirkan Narasumber-narasumber yang mempunyai Kapasitas pada bidangnnya dan sama-sama akan membedah tentang "peran mahasiswa di era milenial dalam menjawab tantangan bonus demografi" diantaranya adalah, Rahmat Sori Harahap (Advokat Law Office Harahap & Partners), M. Shofa (Dirut Lembaga Pers PB HMI), dan Tarlis Diansyah Lubis (Ketua Umum HMI Cabang Ciputat).
0 komentar:
Posting Komentar