R Saddam Al Jihad terpilih menjadi fourmatur terpilih Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) periode 2018-2022 melalui kongres ke-30 di Kota Ambon, Provinsi Maluku, Minggu (25/2/2018).
Dari 16 kandidat yang bertarung di putaran pertama, hanya 3 kandidat yang memenuhi syarat minimal 20 dukungan dari cabang HMI untuk memasuki putaran kedua yakni, Saddam, Asep Salahudin, dan Ilham Akbar Mustafa, Saddam mendapat dukungan 95 cabang, Asep 34 cabang, dan Ilham Akbar 45 cabang.
Mantan Ketua Umum HMI Cabang Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat ini terpilih secara aklamasi setelah dua lawan nya yakni Asep Salahudin dan Ilham Akbar memilih mundur pada putaran kedua dan meberikan dukungan penuh kepada Saddam Al Jihad untuk menahkodahi HMI.
Harapan dari HMI Komisariat Fakultas Teknik Cabang Ciputat untuk Ketua Umum PB HMI hari ini adalah Hmi sebagai organisasi yang mendaulat dirinya sebagai organisasi kader yang mampu melahirkan kader-kader intelektual dengan kadar yang tinggi saat ini banyak memiliki pr besar yang harus diselesaikan jika masih ingin ikut andil dalam perkembangan zaman yang melaju semakin sangat cepat.
Di zaman yang serba canggih dan amat modern saat ini. HMI sangat perlu membenahi diri mulai dari sekarang agar tetap bisa mengikuti zamana dan menjadi patokan perkaderan sebagai organisasi mahasiswa terbesar dan tertua. HMI tidak bisa lagi menggunakan konsep konsep yang kuno HMI harus bisa melahirkan konsep-konsep perkaderan yang modeern yang dapat menyesuaikan keadaan dan bisa penjawab kebutuhan organisasi hari ini. tentu saja jika berbicara kebutuhan tak lepas dari keadaan sosial yang ada di setiap cabang karena takbisa dipungkiri bahwa kebutuhan di setiap cabang yang tersebar di seluruh nusantara berbeda-beda, misalkan skrg kebutuhan cabang yang ada di makasar berbeda dengan yang ada di ciputat begitu pun aceh dan jayapura tentu saja berbeda.
maka dari itu HMI harus bisa memberikan sebuah konsep yang bisa memenuhi kebutuhan yang ada cabang" di seluruh nusantara. ditambah masalah lagi tentang bagaimana karater kaum muda hari ini yang jika di katakan secara kasarnya memilik mental tempe yang ingin mendapatkan sesuatu secara instan tanpa ada proses yang dilalui. ini menjadi kendala bagi kawan kawan yang yang ada di komisariat dalam menarik minat mahasiswa dalam menjalankan proses perkaderan di HMI. karena tidak bisa di pungkiri bahwa mesin gerak kenapa hari ini HMI bisa hidup hingga hari ini karena proses perkaderan yang ada dikomisariat itu masih bisa berjalan dengan mengadakan lk1, meski begitu tingkat perkaderan hari ini sangat menurun kurang nya minat mahasiwa untuk bergabung dalam HMI patut di jawab dengan konsep dan metode yang baru dan modern.
Belum lagi masalah-masalah yang di alami oleh kader - kader HMI itu sendiri dalam aspek kemandirian kader-kader HMI hari ini belum dapat menciptakan sebuah kerangka kerja dalam menciptakan kemandirian pada dirinya sendiri kader HMI masih terus bergantung pada bantuan bantuan yang diberikan kahmi kahmi. kader HMI sudah tidak bisa lagi berfikir seperti itu karena akibatnya akan terus memiliki ketergantungan terhadap kahmi-kahmi dan tentunya saja membiaskan konsep tauhid yang di tawarkan oleh HMI itu sendiri. dan yang lebih parahnya lagi jika kader-kader HMI terus bergantung pada bantuan" kahmi secara terus menerus maka akan terjadi dimana proses militansi kader itu luntur dan juga kader HMI jika mengadakan sebuah kegiatan tidak berfikir bagaimana subtansial dari kegiatan tersebut yang hanya ingin menggugurkan kewajibannya sebagai pengurus komisariat atau pun cabang.
Untuk itu dengan nahkoda baru hari ini di dalam tubuh HMI. saya Leo Purnama Aji sebagai ketua umum HMI komisariat Fakultas Teknik Cabang Ciputat mengharapkan gagasan-gagasan yang telah lahir dalam kongres HMI ke xxx di ambon dapat di sosialisasi keseluruh cabang dan komisariat dan juga dengan adanya pemimpin baru di HMI saat ini HMI dapat memberikan nafas segar bagi komisariat" yang ada dinusantara dan juga bisa memberikan sebuah konsep menjalankan proses perkaderan dalam melahirkan kader-kader yang memiliki militansi dan kemandirian pada zaman modernisasi saat ini.
0 komentar:
Posting Komentar