• Latest News

    Senin, 05 Maret 2018

    MEN SANA IN WOMEN SINI



    MEN SANA IN WOMEN SINI. Artinya: Behind a great man, there’s a great women. Di balik laki- laki kuat, pasti ada perempuan hebat!!!
    Intro
    **************************
    Hari ini. Jum’at sore nan cerah, membuat hati saya ikutan cerah. Jum’at ini saya memilih untuk stay dirumah. Lepas dari aktivitas kuliah, magang dan organisasi. Stay di rumah dengan tumpukan buku ditemani notebook tentunya. Notebook tersayang yang sangat setia menemani saya kala mencurahkan ide dan sedikit karya. Niatnya mau ngerjain tugas awal kuliah yang kudu di kumpul besok malam, halaman dekstop bahkan belum terbuka sempurna saat itu pula ada pesan dalam Wh*tsapp berbunyi. Pesan tersebut masuk dan mengatakan : “Dirumah kan?ikut kajian yuk di masjid perum, pembicaranya ust. Felix Siauw.” Pesan masuk dari sahabat saya.
                Sedikit kaget dan bingung mau balas apa, karena pasalnya jarang banget doi ngajak kajian dan memang niatan saya untuk stay di rumah. Nyatanya pesan itu saya balas dengan balasan “yuk, jemput kerumah aja ya.” Rasanya sayang banget momen seperti ini saya sia- siakan apalagi jarang banget sahabat saya ini ngajak kajian bareng.
                Terpaksa tugas pun harus harus menunggu gilirannya untuk saya kerjakan. Kebiasaan lama memang sulit hilang, yakni menumpuk tugas hingga detik- detik deadline. ‘Keburu lah nanti tugas taa kerjain, kapan lagi kajian bareng. Lagian jarang- jarang bisa kajian bareng’. Begitu pikir saya dalam hati, dan halaman dekstop baru saja tampil sempurna. Start – shutdown.
                Saya sudah tahu sedikit mengenai profil pembicara dikajian tersebut dan sudah membaca beberapa buku yang beliau buat. Tapi tenang, tulisan saya kali ini tidak untuk membahas ust. Felix Siauw. Sekedar share saja bahwa saya sudah sedikit tahu mengenai ust tersebut dan memiliki buku yang ditulis beliau beserta quote- quotenya. Saya terkadang memang tidak pernah berpikir panjang dalam bertindak. Termasuk hari jum’at, saya keburu antusias tidak mau kehilangan momen hendak kajian bareng sahabat saya tersebut.
                Dan bahkan saya tak terpikir dan bertanya apa tema dari kajian tersebut. Jadi dari perjalanan saya dari rumah ke masjid, saya (lagi- lagi) hanya menduga- duga. ‘Paling tema kajiannya membahas proses beliau berislam, atau membahas perbedaan agama yang sebelumnya beliau anut dengan islam’. Dan nyatanya untuk kali ini dugaan saya bisa dibilang separuh benar.
                Sesampainya di masjid saya sempat heran. ‘ini kok jamaahnya perempuan semua, ini kajian khusus akhwat toh?!’. Saya pun mengambil posisi di teras masjid, karena didalam masjid sudah cukup penuh. Dan rupanya kajian ini bertema “Karunia Terbaik Untuk Muslimah”, dan memang diadakan khusus jamaah muslimah. Meskipun ada sedikit sekali para bapak hadir dikajian tersebut. Barangkali menemani istrinya. Ahemmm, duh jadi mau ditemenin~. Kajian itu jauh dari kesan tidak menarik seperti yang saya duga sebelumnya. Memang ada beberapa kali membahas mengenai agama yang dianut ust. Felix sebelum islam, tapi jauh dari kata tidak menarik melainkan menarik banget untuk dibahas dan di share.
                Saya tidak bisa merangkum penuh isi kajian beliau et caus: saya datang telat ±45 menit dan saya tidak jadi mencatat apa yang dibahas karena sangat menikmati isi dan pemaparan beliau. Bagus, bagus banget. Saya mau bilang yang lebih bagus dari bagus banget, tapi takutnya malah jadi pujian yang berlebihan. Dari sekian banyak nasihat yang beliau paparkan untuk kita kaum perempuan, yang paling berkesan bagi saya ialah rahasia bagi setiap perempuan yaitu; Men sana in Women sini Artinya: Behind a great man, there’s a great woman. Di balik pria yang kuat pasti terdapat wanita yang hebat!! Kok bisa begitu artinya? Yaa, itulah kenapa bisa disebut rahasia. Karena hanya beliau dan Allah yang tau kenapa bisa artinya seperti itu. Ustadz-,-
                Saya yakin kalian pasti insyaAllah ingat kisah para Rasul ulul azmi. Ulul azmi adalah gelar yang diberikan Allah kepada lima rasul pilihan- Nya yang memiliki ketabahan luar biasa dalam menghadapi ujian dari Allah Ta’ala. Gelar ini secara langsung Allah sebutkan dalam Al- Quran Surah Al- Ahqaf (46): 35, merupakan penghargaan tertinggi bagi hamba- hamba Allah. Para Rasul ulul azmi adalah Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Rasulullah Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam berturut-turut sesuai masa diutusnya. Terdapat benang merah dalam kisah rasul ulul azmi. Benang merah yang pasti kita semua tahu, hanya mungkin baru sedikit dari kita yang menyadarinya. Ini masih ada kaitannya dengan Men sana in Women sini. Benang merah tersebut yaitu; perempuan.
                Kita mulai dari Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Telah sangat tersohor cerita dua perempuan mulia istri beliau, Hajar dan Sarah. Hajar adalah perempuan sabar yang selalu berbaik sangka pada Allah. Ia dinikahi Nabi Ibrahim ‘alaihissalam atas perkenan Sarah, istri pertama beliau karena mereka (Nabi Ibrahim dan Sarah) tidak kunjung memiliki keturunan. Dari pernikahannya dengan Hajar, Ibrahim dikaruniai seorang putra bernama Isma’il yang kelak diangkat Allah pula menjadi Rasul. Beberapa lama setelah kelahiran Isma’il, Jibril mendatangi Nabi Ibrahim dan Sarah yang telah berusia tua memberi kabar bahwa Ibrahim dan Sarah akan dikaruniai seorang putra yang kelak juga diangkat Allah menjadi Rasul, bernama Ishaq. Kisah kedua perempuan mulia ini sama sekali tidak dapat dilepaskan dari kisah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Bahkan, kesabaran dan kekuatan Hajar saat berlari-lari kecil sebanyak tujuh kali sepanjang bukit Shafa- Marwah untuk mencari rezeki (makanan dan minuman) yang halal bagi Isma’il kecil di tengah padang pasir tandus diabadikan oleh Allah Ta’ala menjadi salah satu rukun ibadah haji yang setiap tahunnya senantiasa diulang-ulang oleh umat muslim hingga hari kiamat. Subhanaallah~
                Selanjutnya Nabi Musa ‘alaihissalam. Tiga orang perempuan dalam kisah Nabi Musa yang ketiga-tiganya Allah sebutkan dalam Al Quranul Kariim Surah Al-Qashash (28): 7-13, mereka adalah; Ummi Musa (ibunda Nabi Musa), Imroatu fir’aun (istri fir’aun), dan Ukhtihi (ukhti Musa a.k.a saudara perempuan Musa). Al- quran menggambarkan bagaimana Allah mewahyukan kepada ummi Musa untuk menghanyutkan Nabi Musa ke sungai Nil, lalu Allah menghiburnya dengan menyampaikan bahwa Nabi Musa akan dikembalikan kepadanya serta akan diangkat menjadi Rasul. Lalu ibu Nabi Musa memerintahkan saudara perempuan Musa untuk mengikuti sampai mana Nabi Musa terbawa arus sungai dan didapatilah bahwa Nabi Musa dipelihara oleh istri fir’aun.
    Berbeda dengan fir’aun, istrinya adalah seorang perempuan yang beriman. Istri fir’aun mencegah fir’aun membunuh Nabi Musa, dan ketika Nabi Musa tidak mau menyusu kepada perempuan- perempuan lain maka datanglah kakak perempuan Nabi Musa menawarkan untuk membawa seorang perempuan yang dapat menyusui Nabi Musa. Demikianlah kemudian Allah mengembalikan Nabi Musa kepada ibundanya. Kisah ketiga perempuan ini abadi dalam Al- Quran sehingga akan selalu dikenal, di ingat dan digali hikmahnya oleh setiap manusia hingga hari kiamat. Ketiganya tak mungkin dilupakan setiap kali kita membaca tentang kisah Nabi Musa ‘alaihissalam.
                Nabi Isa ‘alaihissalam lebih jelas lagi. Ibunda dan nenek beliau terpatri nama dan sebutannya di dalam Al- Quran. Maryam, ibunda Nabi Isa, Allah sebutkan dengan nama sebenarnya. Bahkan, satu surat penuh Allah turunkan. Perihal ini, saya pernah dengar dari seorang ustadz di satu kajian bahwa bila Allah menceritakan kisah seorang hamba dalam Al- Quran dan secara langsung menyebutkan namanya berarti kisah yang sama tidak akan pernah terulang lagi di dunia. Wallahua’lam.
    Kisah ibunda Maryam juga tersebut dalam Al- Quran meskipun Allah tidak menyebut beliau dengan nama sebenarnya, melainkan dengan sebutan Imroatu ‘Imron. Dalam Surah Ali Imran (3): 35-36 dikisahkan tentang ibunda Maryam yang bernadzar kepada Allah untuk menyerahkan anak yang dilahirkannya ke Baitul Maqdis. Namun, anak yang dilahirkannya ternyata perempuan. Maka Istri Imron berdoa kepada Allah untuk melindungi Maryam dan anak keturunannya dari syaitan yang terkutuk. Doa Istri Imron ini dikabulkan oleh Allah dengan kesucian Maryam dan kelahiran Nabi Isa ‘alaihissalam. Laa hawla wa laa quwwata illaa billaah.
    Dan dalam kisah Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wasallam, kita mengenal lebih banyak lagi perempuan hebat. Istri, putri-putri beliau, para shahabiyah, para syahidah. Nama- namanya senantiasa disebut berulang-ulang sepanjang sejarah manusia.
    Yang terakhir adalah Nabi Nuh ‘alaihissalam. Allah pun mengisahkan seorang perempuan agar di ingat dalam sejarah dan diambil hikmah sebesar-besarnya bagi siapapun yang hidup setelahnya. Istri Nabi Nuh, adalah seorang istri yang durhaka kepada Allah dan suaminya. Dalam Surah At-Tahrim (66): 10 Allah menyebut ‘Imroata Nuh’ (istri Nabi Nuh), yang berada di bawah pengawasan hamba-Nya yang sholeh (Nabi Nuh) namun ia berkhianat kepada suaminya. Maka Allah masukkan ia ke dalam neraka. Kisah ini juga akan terus diulang sepanjang peradaban manusia karena telah abadi Allah ceritakan di Al- Quran.
    Dari kelima kisah perempuan- perempuan ulul azmi bisa dilihat :
    Hajar (Perempuan mulia, ibunda Nabi Isma’il ‘alaihissalam), Sarah (Perempuan Mulia, Ibunda Nabi Ishaq ‘alaihissalam, nenek Nabi Ya’qub ‘alaihissalam dan buyut Nabi Yusuf ‘alaihissalam. Allaahu akbar!!), Ummi Musa (Perempuan mulia, ibunda Nabi Musa ‘alaihissalam, Maryam (Perempuan mulia, ibunda Nabi Isa ‘alaihissalam, Imroatu Imron (Perempuan mulia, ibu dari perempuan mulia Maryam binti Imron), Khadijah bt Khuwailid (Perempuan mulia, istri Rasulullaah Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, ibu dari perempuan mulia Fathimah bt Muhammad.
                Men sana in women sini. Di balik laki- laki yang kuat pasti terdapat perempuan yang hebat. Lihatlah bagaimana perempuan yang baik akan menghasilkan pula keturunan yang baik- baik. Dan bisa dilihat, Imroata Nuh (Perempuan kafir lagi durhaka, ibu dari laki- laki durhaka Kan’an bin Nuh. Sebaliknya, di balik sosok pria durhaka terdapat pula perempuan yang durhaka. Perempuan yang buruk adalah sumber bagi lahirnya keturunan-keturunan yang buruk. Na’udzubillaah. Semoga Allah menjaga setiap muslimah dari keburukan-keburukan perangai maupun keturunan. Subhanallah, dan terimakasih Jum’at~


    Oleh : Eva Nurcahyani 
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: MEN SANA IN WOMEN SINI Rating: 5 Reviewed By: hmikomfaktek.com
    Scroll to Top