TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Pemerintah Kota Tangerang Selatan dinilai gagal dalam memberikan pelayanan optimal terhadap pelayanan dasar warganya. Berdasarkan hasil penelitian Program Sekolah Anti-Korupsi yang diinisiasi oleh TRUTH (Tangerang Public Transparency Watch) dan ICW (Indonesia Corruption Watch), layanan dasar yang meliputi bidang pendidikan, kesehatan, dan layanan masyarakat di kecamatan masih diwarnai banyak permasalahan, seperti minim infrastruktur hingga merajalelanya pungutan liar (pungli). "Pemerintah Tangerang Selatan gagal memberikan layanan dasar kepada masyarakat," ujar Koordinator TRUTH, Suhendar, Senin, 7 Desember 2015
Dari hasil penelitian tersebut, menurut Suhendar, ada beberapa fakta potret layanan dasar di Tangerang Selatan. Berikut hasil penelitian tersebut.
Pada bidang pendidikan terdapat 98 persen kegiatan pungli pada pembelian buku, seragam, pengambilan rapor, uang komputer, uang study tour, uang OSIS, uang ekstrakulikuler, dan uang gedung sekolah. "Dan dengan ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan di Tangsel tidak gratis," kata peneliti bidang pendidikan Jupry Nugroho (Ketua Umum HMI Komipam).
Selain itu, terdapat 60 persen fasilitas perpustakaan SDN yang diteliti dalam keadaan buruk. Bidang kesehatan juga bermasalah. Dari 23 puskesmas di Tangsel dengan dua responden dari masing-masing Puskemas, diperoleh 52 persen perilaku para petugas kesehatan yang diteliti tidak ramah pada pasien, 80 persen tidak mencantumkan informasi ketersediaan obat, 70 persen tidak mencantumkan informasi tentang pembiayaan atau tarif berobat.
sumber: http://nasional.tempo.co/read/news/2015/12/08/058725824/truth-pelayanan-dasar-pemkot-tangerang-selatan-banyak-pungli
Dari hasil penelitian tersebut, menurut Suhendar, ada beberapa fakta potret layanan dasar di Tangerang Selatan. Berikut hasil penelitian tersebut.
Pada bidang pendidikan terdapat 98 persen kegiatan pungli pada pembelian buku, seragam, pengambilan rapor, uang komputer, uang study tour, uang OSIS, uang ekstrakulikuler, dan uang gedung sekolah. "Dan dengan ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan di Tangsel tidak gratis," kata peneliti bidang pendidikan Jupry Nugroho (Ketua Umum HMI Komipam).
Selain itu, terdapat 60 persen fasilitas perpustakaan SDN yang diteliti dalam keadaan buruk. Bidang kesehatan juga bermasalah. Dari 23 puskesmas di Tangsel dengan dua responden dari masing-masing Puskemas, diperoleh 52 persen perilaku para petugas kesehatan yang diteliti tidak ramah pada pasien, 80 persen tidak mencantumkan informasi ketersediaan obat, 70 persen tidak mencantumkan informasi tentang pembiayaan atau tarif berobat.
sumber: http://nasional.tempo.co/read/news/2015/12/08/058725824/truth-pelayanan-dasar-pemkot-tangerang-selatan-banyak-pungli
0 komentar:
Posting Komentar